Kamis, 15 September 2011

Candi Tikus


Candi tikus adalah candi yang menarik untuk dilihat. Candi ini adalah peninggalan kerajaan Majapahit yang terletak di daerah Trowulan. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad 13 atau 14. Candi ini sempat hilang dan kemudian ditemukan kembali oleh bupati Mojokerto bernama Kromodjojo Adinegoro

Di tengah Candi Tikus terdapat miniatur empat buah candi kecil yang dianggap melambangkan Gunung Mahameru tempat persemayaman para dewa dan sumber segala kehidupan yang diwujudkan dalam bentuk air mengalir dari pancuran-pancuran yang terdapat di  kaki candi. Air ini dianggap sebagai air suci amrta, yaitu sumber segala kehidupan. Manusia yang minum air tersebut dipercaya akan memiliki kehidupan yang abadi.

Arsitektur bangunan melambangkan Gunung Mahameru sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Menurut kepercayaan Hindu, Gunung Mahameru merupakan tempat sumber air Tirta Amerta atau air kehidupan, yang dipercaya mempunyai kekuatan magis dan dapat memberikan kesejahteraan, dari mitos air yang mengalir di Candi Tikus dianggap bersumber dari Gunung Mahameru. 
 
Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi inipun ada dua jenis, yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.


Candi ini diberi nama Candi Tikus karena pada saat candi ini ditemukan kembali, banyak didapati tikus di sekitar sana. Candi tikus dijadikan tempat persembunyian koloni tikus. Pada saat panen, tikus segera keluar dari tempatnya dan mencari makanan di sawah-sawah. Candi Tikus sebenarnya memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan. Misalkan: Candi Tikus memang menarik tetapi alangkah baiknya apabila ditambahi dengan fasilitas yang memuaskan. Di sana bisa diberi stan makanan dan minuman. Bisa juga diberi tempat berteduh agar tidak kepanasan. Candi Tikus juga bisa diberi semacam tempat oleh - oleh khas Majapahit atau khas Candi Tikus. Dengan begitu para pengunjung akan lebih tertarik lagi dengan candi ini. Bisa juga candi ini kembali diberi air agar lebih kelihatan seperti zaman dahulu. Di air itu bisa diberi ikan sehingga para pengunjung bisa memancing di sana. Pengunjung baik dari Indonesia maupun mancanegara tidak akan rugi datang ke tempat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar