Rabu, 21 September 2011

Surya Majapahit

Surya Majapahit adalah lambang Kerajaan Majapahit yang ditemukan di reruntuhan bangunan. Lambang ini berbentuk matahari yang bersudut delapan dengan bagian lingkaran di tengah menampilkan dewa-dewa Hindu. Lambang ini sangat populer pada masa Majapahit sehingga para ahli arkeologi akhirnya menduga bahwa Surya Majapahit adalah lambang Kerajaan Majapahit.

Surya Majapahit terdiri dari gambar 9 dewa dan 8 berkas cahaya matahari. Lingkaran di tengah menunjukkan 9 dewa Hindu yang disebut Dewata Nawa Sanga. 9 dewa tersebut adalah Dewa Siwa, Iswara, Mahadewa, Wishnu, Brahma, Sambhu, Sangkara, Mahesora, dan Rudra. Dewa - dewa pendamping yang berada di 8 jurai matahari yaitu, Indra, Baruna, Kuwera, Yama, Isana, Bayu, Agni, dan Nrtti.

Dewa - dewa ini diatur dalam bentuk seperti mandala. Ukiran Surya Majapahit dapat ditemukan di tengah langit - langit Garbhagriha atau ruangan tersuci di beberapa candi peninggalan Majapahit seperti Candi Bangkal, Saweran, dan Candi Jawi. Ukiran ini juga ditemukan di batu nisan peninggalan Majapahit seperti di Trowulan.

Sabtu, 17 September 2011

Museum Trowulan

Museum Trowulan adalah museum arkeologi yang terletak di Trowulan, Mojokerto. Museum ini dibangun untuk menyimpan berbagai artefak dan temuan arkeologi yang ditemukan di sekitar Trowulan. Tempat ini adalah salah satu lokasi bersejarah terpenting di Indonesia yang berkaitan dengan sejarah kerajaan Majapahit.Museum baru secara resmi dibuka pada tahun 1987. Pembangunan museum baru telah diajukan di kawasan ini  dan lokasi ini telah diusulkan untuk menjadi kawasan Warisan Dunia UNESCO.






Kebanyakan dari koleksi museum ini berasal dari masa kerajaan Majapahit, akan tetapi koleksinya juga mencakup berbagai era sejarah di Jawa Timur, seperti masa kerajaan Kahuripan, Kediri, dan Singhasari Museum ini terletak di tepi barat kolam Segaran. Museum Trowulan adalah museum yang memiliki koleksi relik yang berasal dari masa Majapahit terlengkap di Indonesia. Koleksi ini berupa arca, prasasti, seni pahatan, senjata, dan benda – benda yang ada pada zaman kerajaan.

Museum ini dibangun untuk mencegah penjarahan dan pencurian peninggalan sejarah yang ada di Trowulan. Akan menjadi suatu masalah apabila barang tersebut jatuh ke tangan orang yang salah. Mereka bisa saja  mengambilnya lalu menjualnya. Barang – barang tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi sehingga apabila dijual harganya akan sangat mahal, bisa mencapai puluhan juta dan bahkan ratusan juta.

Di museum ini juga tidak diizinkan untuk memotret peninggalan sejarah yang ada didalamnnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan. Orang – orang yang jahat akan memotret peninggalan sejarah itu dan akhirnya membuat replikanya. Dia bisa saja mengambil peninggalan sejarah yang asli dan kemudian menukarnya dengan yang palsu. Yang asli akan dijual dan akhirnya menjadi keuntungan tersendiri baginya. Jika kita ingin memotret, kita harus izin dengan penjaga museum terlebih dahulu dan memberi tahu tujuan kita memotretnya.

Jumat, 16 September 2011

Kolam Segaran

Kolam Segaran terletak di daerah trowulan. Kolam Segaran ditemukan pada tahun 1926 dalam keadaan yang teruruk tanah. Seiring berjalannya waktu, kolam ini akhirnya di perbaiki dan menjadi seperti sekarang ini. Kolam Segaran merupakan kolam terluas di Indonesia. Kolam ini dahulu digunakan oleh Kerajaan Majapahit untuk menjamu tamu penting dari luar negeri. Tamu tersebut diajak ke tengah kolam untuk makan bersama. Setelah selesai makan, peralatan makannya seperti piring, garpu, sendok, dan lain – lain, langsung dibuang ke dalam kolam tersebut. Tamu dari luar negeri akan mengira bahwa kerajaan itu kaya raya, padahal di kolam tersebut telah di pasang jaring di dalamnya sehingga ketika peralatan makan itu dibuang, akan ditampung oleh jaring itu. Setelah tamu luar negeri pulang, jaring itu langsung di angkat.


Diduga Kolam Segaran dahulunya juga berfungsi sebagai waduk dan penampung air. Orang - orang memperkirakan bahwa kolam ini adalah yang disebut sebagai telaga dalam Kitab Negarakertagama.Di pintu masuk yang terletak di sebelah barat, terdapat emperan yang menjorok ke tengah kolam. Di sisi dalam emperan terdapat undakan untuk turun ke kolam. Seluruh dinding dan emperan terbuat dari susunan batu bata tanpa bahan perekat. Konon untuk merekatkannya, batu bata yang berdampingan digosokkan satu sama lain.


Kolam Segaran memiliki pemandangan yang indah, akan tetapi potensi wisata di sana harus dikembangkan lagi. Sebaiknya di sekitar kolam segaran diberi tempat penginapan. Lalu kolam segaran di bersihkan dari sampah – sampah. Agar lebih menarik lagi, kolam segaran bisa diberi ikan di dalamnya. Untuk memancing, bisa disediakan canoe yang disewakan untuk menyusuri kolam tersebut dan memancing disana.

Candi Bajangratu


          Candi Bajangratu adalah salah satu candi yang di bangun pada abad ke-14.Candi ini aalah salah satu candi yang ada di kerajaan Majapahit.Candi ini berada di kecamatan Trowulan,Kabupaten Mojokerto.Candi ini digunakan untuk pintu masuk kerajaan Majapahit pada masa lampau dan juga digunakan untuk memperingati hari wafatnya Raja Jayanegara.Konon,jika ada orang yang naik di tangga candi tersebut,maka cita-citanya tidak akan tercapai.
         
   
  Candi Bajangratu mempunyai arti yaitu bajang yang berarti putra dan ratu yang berarti ratu kerajaan,jadi artinya jika digabungkan adalah putra ratu dari kerajaan.Candi ini memiliki 3 bagian yaitu kaki, sayap, dan atap.Candi ini di bangun dengan menggunakan batu bata merah, kevuali untuk tangganya yang di bangun menggunakan batu andesit.Pada bagian kaki candi ini terdapat relief yang menggambarkan tentang Sri Tanjung.Struktur kaki candi ini terbagi atas 3 bagian yaitu bingkai bawah,badan kaki,dan bingkai atas.Di bagian tubuh candi ini terdapat relief kala dan juga di bagian atap candi terdapat relief kala diapit singa,matahari,naga berkaki,kepala garuda dan relief bermata satu.

          Candi ini memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Saran saya adalah di sana bisa diberi kolam pancing agar pengunjung bisa memancing dengan pemandangan Candi Bajangratu. Bisa juga diberi stan atau restoran makanan. Dengan begitu, pengunjung akan lebih tertarik lagi untuk menapakkan kakinya di tempat itu.


Kamis, 15 September 2011

Candi Tikus


Candi tikus adalah candi yang menarik untuk dilihat. Candi ini adalah peninggalan kerajaan Majapahit yang terletak di daerah Trowulan. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad 13 atau 14. Candi ini sempat hilang dan kemudian ditemukan kembali oleh bupati Mojokerto bernama Kromodjojo Adinegoro

Di tengah Candi Tikus terdapat miniatur empat buah candi kecil yang dianggap melambangkan Gunung Mahameru tempat persemayaman para dewa dan sumber segala kehidupan yang diwujudkan dalam bentuk air mengalir dari pancuran-pancuran yang terdapat di  kaki candi. Air ini dianggap sebagai air suci amrta, yaitu sumber segala kehidupan. Manusia yang minum air tersebut dipercaya akan memiliki kehidupan yang abadi.

Arsitektur bangunan melambangkan Gunung Mahameru sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Menurut kepercayaan Hindu, Gunung Mahameru merupakan tempat sumber air Tirta Amerta atau air kehidupan, yang dipercaya mempunyai kekuatan magis dan dapat memberikan kesejahteraan, dari mitos air yang mengalir di Candi Tikus dianggap bersumber dari Gunung Mahameru. 
 
Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi inipun ada dua jenis, yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.


Candi ini diberi nama Candi Tikus karena pada saat candi ini ditemukan kembali, banyak didapati tikus di sekitar sana. Candi tikus dijadikan tempat persembunyian koloni tikus. Pada saat panen, tikus segera keluar dari tempatnya dan mencari makanan di sawah-sawah. Candi Tikus sebenarnya memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan. Misalkan: Candi Tikus memang menarik tetapi alangkah baiknya apabila ditambahi dengan fasilitas yang memuaskan. Di sana bisa diberi stan makanan dan minuman. Bisa juga diberi tempat berteduh agar tidak kepanasan. Candi Tikus juga bisa diberi semacam tempat oleh - oleh khas Majapahit atau khas Candi Tikus. Dengan begitu para pengunjung akan lebih tertarik lagi dengan candi ini. Bisa juga candi ini kembali diberi air agar lebih kelihatan seperti zaman dahulu. Di air itu bisa diberi ikan sehingga para pengunjung bisa memancing di sana. Pengunjung baik dari Indonesia maupun mancanegara tidak akan rugi datang ke tempat ini.